pengantar oseanografi



TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR OSEANOGRAFI
Nama   : Linda Apriliani
Nim     : 1610716120003
Program Studi : Ilmu Kelautan (UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT)
      1. Kondisi oseanografi di lokasi praktik lapang :
-          Oseanografi Fisika
Oseanografi fisika berkaitan dengan fenomena fisika yang ada di lautan yakni tentang pasang surut, arus dan gelombang. Kondisi pasang surut di daerah desa Sungai Dua Laut Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan memiliki tipe pasang surut harian berganda, yakni pada satu hari nya terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama dan umumnya terjadi secara teratur. Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang disebakan oleh gerakan. Angin utama yang berhembus pada perairan Indonesia merupakan angin musim (monsoon) yang terjadi dua kali pembalikan arah dalam setahun. Praktik dilakukan pada bulan November yang merupakan musim pancaroba dan angin yang bertiup pada bulan ini cenderung tidak menentu. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan pola arus yang telah di analisis dan memiliki arah yang berbeda-beda, terkadang arus ke Barat mengendor dan arus ke Timur mulai menyerbu sedangkan pada bulan Desember-Februari pola arus berubah lagi, arus ke Timur berkembang penuh lagi dan siklus terus berulang. Kondisi gelombang pada daerah desa Sungai Dua Laut memiliki fenomena yang beragam dan umumnya merupakan gelombang angin karena disebabkan angin yang bertiup di daerah sekitar sehingga mempengaruhi gelombang di daerah tersebut. Sebaran angin di desa Sungai Dua Laut berkisar antara 0,50 – 2,10 m/s dengan arah dominan angin datang dari arah Barat Daya dan Utara. Hal ini mempengaruhi kondisi gelombang sehingga gelombang yang datang tidak terlalu kuat karena kecepatan angin yang juga tidak terlalu kencang, Tinggi gelombang rata-rata pada Desa Sungai Dua Laut tidak lebih dari 2 meter yang menandakan bahwa kondisi perairan cukup tenang. 
-          Oseanografi biologi
Oseanografi biologi berkaitan dengan kondisi biologis dari makhluk hidup yang berinteraksi atau berhubungan dengan suatu perairan. Pada daerah desa Sungai Dua Laut memiliki organisme yang beragam yang juga dipengaruhi oleh keadaan laut seperti gelombang atau arus yang dapat membawa organisme-organisme menuju suatu perairan. Pada organisme nekton di temukan beberapa hewan laut seperti ubur-ubur, anemon dan ikan badut.  Pada ekosistem mangrove ditemukan beberapa jenis mangrove yang tumbuh di sekitar desa Sungai Dua Laut yakni jenis Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora apiculata, Sonneratia  alba, dan beberapa biota asosiasi yang ada di ekosistem mangrove contohnya Telescopium telescopium, Scylla serrata, Periophthalmus sp.

 -          Oseanografi kimia
Oseanografi kimia berkaitan dengan fenomena kimia yang ada di suatu perairan seperti kondisi suhu, salinitas, kecerahan, kedalaman, DO dan pH. Hasil pengukuran suhu air di desa Sungai Dua Laut selama penelitian berkisar 26 - 29°C. Kisaran nilai tersebut memperlihatkan bahwa suhu air di semua lokasi pengamatan berada dalam kisaran suhu normal untuk daerah tropis. Suhu permukaan laut perairan Indonesia umumnya berkisar antara 25 – 30 oC dan mengalami penurunan satu atau dua derajat dengan bertambahnya kedalaman hingga 80 db. Suhu air dekat pantai biasanya sedikit lebih tinggi daripada suhu dekat pantai. Berdasarkan kandungan (oksigen terlarut), maka pengelompokan kualitas perairan air laut dapat dibagi menjadi empat macam yaitu tidak tercemar (> 6,5 mgr/l ), tercemar ringan (4,5 – 6,5 mgr/l), tercemar  sedang (2,0 – 4,4 mgr/l) dan tercemar berat (< 2,0 mgr/l) (Odum, 1971). DO di tempat ini berkisar antara angka 6,25 - 7,4 m/l. Nilai tertinggi bernilai 7,4 m/l yang menandakan daerah tersebut tercemar ringan sedangkan nilai yang paling rendah bernilai 6,25 m/l yang menandakan bahwa DO tersebut rendah dan masuk kedalam kategori  tercemar ringan pula. Perbedaan kecerahan terjadi karena kemampuan cahaya matahari yang masuk kedalam perairan yang dipengaruhi oleh kekeruhan air dari benda-benda halus yang tersuspensi seperti lumpur dan adanya jasad-jasad renik (plankton) dalam suatu perairan, sedangkan rendahnya tingkat kecerahan terjadi disebabkan  karena terjadinya perubahan cuaca yaitu awan mendung yang sangat gelap sehingga tidak ada cahaya yang masuk kedalam perairan. Hasil pengukuran yang didapatkan pada praktik yang dilakukan di perairan Desa Sungai Dua Laut, bahwa kecerahan ditempat ini memiliki tingkat kecerahan perairan tertinggi 115 cm dan nilai terendah yaitu 10 cm. Alat ukur pH untuk menunjukkan tingkat keasaman atau basa suatu cairan, Jika pH suatu zat cair > 7 maka disebut basa dan < 7 disebut asam. Semakin menjauh dari nilai 7, maka disebut semakin pekat, Maksimal kepekatan zat adalah 14 dan 1, maka disebut keasaman yg jenuh atau basa yang jenuh. Normalnya air laut berkisar 7 (+-0,5), jika lebih besar atau kecil daripada itu dinyatakan tidak normal. pH di Desa Sungai Dua Laut berkisar antara 6,7 - 7,08. pH 6,7 menandakan bahwa perairan tersebut bersifat asam dan pH 7,08 bersifat basa yang berarti kondisi perairan tersebut berada pada tahap tidak normal sesuai penjelasan sebelumnya. Perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan data yang telah di ambil di perairan Sungai Dua Laut salinitas di tempat ini berkisar dari 26 - 34 ppt. Salinitas dalam gram yang terlarut dalam satuan liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan ppt. Di perairan samudera, salinitas biasanya berkisar 34-35 ppt. Di perairan pantai karena terjadi pengenceran, misalnya karena pengaruh aliran sungai, salinitas bisa turun, sebaliknya di daerah dengan penguapan yang kuat, salinitas meningkat tinggi, Di mana sebaran salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai (Nontji, 1987). 

-          Oseanografi geologi

Sedimen yang ada di Sungai Dua Laut

a)      Jenis batuan dan bentuk morfologi penyusun pantai
Jenis batuan yang terdapat di Sungai Dua Laut yaitu :
1.      Sandstone atau batu pasir, merupakan batu yang terbentuk dari sedimentasi berupa butiran-butiran pasir yang terbawa oleh ombak. Batupasir paling umum terdiri atas butir kuarsa sebab kuarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus. Arus di daerah Sungai Dua Laut saat itu sedang tidak beraturan dan memungkinkan pasir tetap terbawa oleh pergerakan air. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut.
2.      Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari kuarsa. Kuarsa merupakan jenis mineral yang paling sering ditemukan dalam batupasir, bahkan berperan sebagai material utama pada sebagian besar batupasir. Di Desa Sungai Dua Laut ditemukan batu pasir yang tidak terlalu banyak.
Berdasarkan bentuk morfologinya, tipe pantai di daerah Sungai Dua Laut adalah tipe pantai bertebing (cliffed coast), yaitu pantai yang memiliki tebing vertikal. Keberadaan tebing ini menunjukkan bahwa pantai dalam kondisi erosional. Tebing yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan induk, maupun endapan pasir. Tebing yang terbentuk di lokasi praktik merupakan tebing dari endapan pasir. Daerah pantai tersebut telah terjadi erosi yang membuat daerah pantai berkurang. Dari keterangan warga sekitar daerah tebing pada pantai dulu nya jauh dari pemukiman warga namun saat ini jarak dari tebing ke pemukiman warga hanya berkisar puluhan meter.
  


2. 2.

H (m)
T (detik)
2,85
6,30
2,80
6,25
2,45
5,80
2,30
5,69
2,26
5,62
2,24
5,60
2,23
5,13
2,20
5,45
2,10
5,49
2,07
4,89
2,05
4,85
2,02
5,42
2,02
5,42
1,94
5,34
1,94
5,34
1,90
5,30
1,79
4,67
1,77
5,19
1,77
5,19
1,69
5,10
1,69
5,10
1,68
5,05
1,65
5,00
1,62
4,90
1,60
4,65
1,57
4,47
1,45
4,85
1,34
4,23
1,21
4,12
1,16
4,03
1,12
4,00

Hitunglah :
a.       Tinggi gelombang signifikan

   
=  x (2,85 + 2,80 + 2,45 + 2,30 + 2,26 + 2,24 + 2,23 + 2,20 + 2,10 + 2,07 + 2,05)

= 25,55 × (0,09)
= 2,2995 m

b. Tinggi gelombang rata-rata




                            =      
      = 1,886 m
c.       Periode gelombang signifikan
        = 5,110 detik
d.      Panjang gelombang
L    = 1,56 x (T)2
    = 1,56 x (5,110)2
    = 40, 734 detik

e. Energi gelombang
.       
 =  0,072 Joule

Komentar