alat-alat laboratorium "Kimia Dasar"





BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, biologi, kimia dan sebagainya (Rahmiyati, 2008). Dalam pengertian terbatas, laboratorium adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun (Rahmiyati, 2008).
Ottander dan Grelsson (2006) menyatakan bahwa kegiatan laboratorium merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran biologi dan sains. Kegiatan lab berfungsi menghubungkan teori atau konsep dan praktik, meningkatkan daya tarik atau minat, dapat memperbaiki miskonsepsi dan mengembangkan sikap analisi dan kritis. Hasil penelitian dari Moore (2007) menunjukkan bahwa kegiatan lab dapat meningkatkan nilai perkuliahan dalam beberapa bidang biosains, terutama sekali yang terkait dengan keterampilan-keterampilan laboratorium dan kecerdasan (Maknun, 2012).
Kegiatan lab berfungsi menghubungkan teori/konsep dan praktek, meningkatkan daya tarik atau minat, dapat memperbaiki miss konsepsi, dang mengembangkan sikap analitis dan kritis (Maknun, 2012). Dalam laboratorium kegiatan penimbangan sering dilakukan. Dimana kegiatan penimbangan atau penggunaan timbangan didalam analisis kimia adalah untuk mengetahui kuantitas bahan dalam analisis seperti massa dari bahan yang akan direaksikan di laboratorium atau hasil dari suatu analisis yang perlu diketahui (Mursyidi & Rohman, 2008).
Metode praktikum yang diterapkan dalam pembelajaran kimia sangat sesuai dengan tujuan ajaran kimia sangat sesuai dengan tujuan pendidikan yang meliputi tiga aspek yaitu mengembangkan pengetahuan, menanamkan sikap ilmiah dan melatih keterampilan. Melalui praktikum seorang siswa terlatih menggunakan alat-alat kimia dengan baik, mengenal bahan-bahan kimia dan pemahamannya tentang konsep-konsep yang dipraktikkan akan lebih mendalam. Menurut Tresna Sastrawijaya (1993 : 17) hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Edgar Dale bahwa informasi atau pesan yang diterima oleh siswa 75% diperoleh melalui indera penglihatan, artinya dengan praktikum berarti siswa meliht dan mengamati fenomena kimia secara lebih kejelas bukan hanya membayangkan, sehingga informasi yang diperoleh akan labih banyak dibandingkan bila hanya mendengar  (Utomo, 2011).
Pengetahuan tentang sifat bahan kimia yang akan digunakan merupakan hal yang sangat penting berkaitan dengan kesehatan dan keamanan orang yang bekerja dengan bahan kimia tersebut. Berikut ini adalah beberapa istilah yang biasa ditemui di botol atau wadah bahan kimia :
1.         Harmful (berbahaya), bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit berlendir mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.
2.         Toxic (beracun), produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. Contoh : Siublimate (HgC12), persenyawaan sianida, arsen.
3.         Corrosive (korosif), produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kuliat, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai tergerak pada mata. Contoh bahan korosif, misalnya asam-asam, anhirdrida asam dan alkali. Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun.
4.         Flammable (mudah terbakar), senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan
bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api.
5.         Oxidator  (pengoksidasi), produk ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilka panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor) api listrik, dan lain-lain. Contoh: perklorat, permanganat, peroksida organik.
6.         Explosive (mudah meledak), produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang ekslplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal), api listrik, dan lain-lain. contoh bahan kimia mudah meledak antara lain : amonium nitrat, nitrogliserin, TNT (Tim Pegajar Mata Kuliah Kimia Dasar, 2017). 


BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Kimia Dasar ini dilaksanakan pada hari Selasa 14 Maret 2017 bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat pada pukul 14:15 - 15:15 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :        


1.      Rak tabung reaksi
2.      Penjepit siang
3.      Lup
4.      Pipet tetes
5.      Tabung reaksi
6.      Gelas kimia
7.      Segitiga porsein
8.      Tabung ukur
9.      Pipet gondok
10.  Cincin
11.  Pinset
12.  Tang kurs
13.  Pipet ukur
14.  Batang pengaduk
15.  Spatula                       
16.  Gelas ukur
17.  Kawat kasa
18.  Gundar tabung
19.  Penjepit serba guna
20.  Corong


3.2.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Kimia dasar ini adalah sebagai berikut :


1. Na2CO3  (Natrium Karbonat)
2. H2SO4 (Asam Sulfat)
3. HCHO (Formalin)
4. NaNO3 (Natrium Nitrat)
5. C2H5OH (Etanol)
6. HgCl2 (Raksa)
7. HOC6H4COOH (Asam Salisilat)
8. Cr2K2O7 (Pottasium Dichromat)
9.  C2H2O4.2H2O (Asam Oksalat)
10. KOH (Kalium Hidroksida)
11. CCl4 ( Karbon tetraklorida)
12. Al2(SO4)3 (Alumunium Slufat)
13. Ca (Kalsium)
14. C6H12O6 (Glukosa)
15. FeCl3 (Ferrum Klorida)
16. NaCl (Natrium Klorida)
17. I2 (Iodium)
18. K2SO4 (Kalium Sulfat)
19. MgSO4 (Magnesium Sulfat)
20. CH3COOH (Asam Asetat)



3.3. Prosedur Kerja
1.    Amati alat-alat yang terdapat di laboratorium  kimia. Carilah keterangan berkaitan dengan bahan dan fungsi alat-alat tersebut.
2.    Amatilah bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium kimia. Tuliskan nama dan jenis bahan kimia tersebut berdasarkan sombol yang terdapat pada botol/wadah.
           


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
            Adapun hasil dari praktikum Kimia Dasar ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1.1. Alat Praktikum Kimia Dasar
No.
Bahan Dasar Alat
Nama Alat
Gambar Alat
Fungsi
1.




Terbuat dari besi







Rak tabung reaksi

Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi



2.








Terbuat dari besi
Penjepit siang

Digunakan untuk memjepit cawan saat akan di masukkan ke dalam oven pemanas
3.








Terbuat dari kaca
Lup










Digunakan untuk mengamati objek yang kecil.
4.




Terbuat dari kaca





Pipet tetes











Pipet tetes
digunakan untuk mengambil zat cair dalam jumlah kecil
No.
Bahan Dasar Alat
Nama Alat
Gambar Alat
Fungsi
5.








Terbuat dari kaca
Tabung reaksi










Digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah yang sedikit

6.








Tebuat dari kaca
Gelas kimia










Digunakan sebagai tempat larutan dan juga untuk memanaskan larutan zat-zat kimia
7.








Kawat
Segitiga porsein

Digunakan untuk menahan wadah







8.








Terbuat dari posein
Tabung ukur








Digunakan untuk mengukur larutan








No.
Bahan Dasar Alat
Nama Alat
Gambar Alat
Fungsi
9.








Terbuat dari kaca
Pipet gondok

Digunakan untuk mengambil volume tertentu zat cair pada saat titrasi




10.





Tebuat dari besi
Pinset












Digunakan untuk mengambil bahan yang panas

11.








Terbuat dari kaca
Pipet ukur








Dipakai untuk mengukur volume cairan dengan tepat
12.








Terbuat dari  besi
Cincin










Digunakan untuk meletakkan corong
No.

Bahan Dasar Alat
Nama Alat
Gambar Alat

Fungsi
13.








Terbuat dari kaca
Tang kurs











Dipakai untuk mengambil wadah saat menimbang
14.








Terbuat dari logam








Spatula










Dipakai untuk
mengambil serbuk suatu zat atau mengaduk suatu larutan
15.








Terbuat dari kaca
Gelas ukur










Dipakai untuk mengukur larutan
16.








Terbuat dari kaca
Te







b    Batang pengaduk
















Digunakan untuk mengaduk larutan







No.

Bahan Dasar Alat
Nama Alat
Gambar Alat

Fungsi
17.





Terbuat dari kawat
Kawat kasa







Dipakai sebagai alas pada kaki tiga saat melakukan pembakaran larutan






18.








Terbuat dari kaca
Penjepit sebra guna










Digunakan untuk menjepit tabung reaksi atau alat lainnya.
19.








Terbuat dari kaca
Corong










Dipakai untuk membantu memasukkan larutan atau cairan ke wadah yang sempit

20.









Terbuat dari serabut
Gundar tabung

Dipakai untuk membersihkan alat-alat laboratorium








Tabel 4.1.2. Bahan Kimia yang Berbahaya
No.  
Nama Bahan Kimia
Berat Molekul
Jenis
Simbol
1.
H2SO4 (Asam Sulfat)
98,08 gram/mol
Serbuk










2.
Na2CO3 (Natrium Karbonat)
105,99 gram/mol
Serbuk






3.
HCHO (Formalin)
30,03 gram/mol
Cair






4.
NaNO3 (Natrium Nitrat)

Serbuk






5.
C2H5OH (Etanol)
46,07 gram/mol
Cair






6.
HgCl2 (Raksa)

Cair






7.
HOC6H4COOH (Asam Salisilat)
138,12 gram/mol
Serbuk







No.  
Nama Bahan Kimia
Berat Molekul
Jenis
Simbol
8.
Cr2K2O7 (Pottasium Dichromat)
294,19 gram/mol
Serbuk






9
C2H2O4.2H2O (Asam Oksalat)
126,07 gram/mol
Serbuk






10.
KOH (Kalium Hidroksida)
56,11 gram/mol
Serbuk







Tabel 4.1.3. Bahan-Bahan yang Tidak Berbahaya
No
Nama Bahan Kimia
Berat Molekul
Jenis
1.
Al2(SO4)3 (Alumunium Slufat)
342,15 gram/mol
Serbuk
2.
CH3COOH (Asam Asetat)

60,05 gram/mol
Serbuk
3.
CCl4 (Karbon Tetraklorida)

153,82 gram/mol
Serbuk
4.
NaCl (Natrium Klorida)

58,44 gram/mol
Serbuk
5.
Ca (Kalsium)
20 gram/mol
Serbuk
6.
FeCl3 (Ferrum Klorida)

162,6 gram/mol
Serbuk
7.
I2 (Iodium)

53 gram/mol
Serbuk
No
Nama Bahan Kimia
Berat Molekul
Jenis
8.
MgSO4 (Magnesium Sulfat)
120,336 gram/mol
Serbuk
9
K2SO4 (Kalium Sulfat)
174,259 gram/mol
Serbuk
10.
C6H12O6 (Glukosa)
180,16 gram/mol
Serbuk

4.2. Pembahasan
            Alat adalah suatu benda yang digunakan untuk melakukan sesuatu dan mempermudah pekerjaan kita sehari-hari. Laboratorium adalah tempat atau ruang tertentu yang ditujukan untuk melaksanakan penelitian, percobaan, dan lain-lain. Peralatan laboratorium umumnya digunakan untuk percobaan atau pengukuran dan pengumpulan data.
            Peralatan praktikum kimia mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda serta mempunyai sifat dan kegunaan masing-masing. Beberapa jenis peralatan laboratorium diantaranya :  tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kini dalam jumlah yang sedikit. Rak tabung reaksi digunakan untuk meletakkan tabung. Gelas kimia biasanya digunakan sebagai tempat larutan dan juga untuk memanaskan larutan zat-zat kimia, menguapkan pelarut, pemekatan dan melarutkan zat-zat sebelum diencerkan dalam labu takar. Gelas ukur untuk mengukur volume cairan dengan tingkat ketelitian di bawah pipet ukur dan volume.
            Pipet ukur digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat. Corong dipakai untuk membantu memasukkan larutan atau cairan ke wadah yang sempit. Spatula ialah sendok panjang dengan ujung datar yang digunakan untuk mengambil serbuk suatu zat atau mengaduk suatu larutan. Penjepit serba guna dipakai untuk menjepit tabung reaksi atau alat lainnya. Gundar tabung digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium yang sulit dibersihkan menggunakan tangan contohnya seperti membersihkan gelas ukur yang diameter gelasnya sempit. Kawat kasa digunakan sebagai alas pada kaki tiga saat akan melakukan pembakaran larutan. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suatu larutan. Tang kurs digunakan untuk menjepit atau mengambil wadah saat melakukan timbangan. Pinset dapat digunakan untuk menjepit bahan yang panas atau untuk mengambil suatu objek yang berukuran kecil.
            Bahan-bahan kimia di laboratorium ada berbagai macam baik yang berbahaya atau yang tidak berbahaya. Bahan yang tidak berbahaya contohnya CH3COOH, NaCl, CCl4, MgSO4, C6H12O6 dan masih banyak lagi sedangkan bahan kimia yang berbahaya diantaranya NaCl, KOH, CH3COOH, HCHO dan lain sebagainya. Menurut jenisnya bahan kimia juga beragam misalnya dalam bentuk padatan, cair, serbuk, atau bahkan dalam bentuk gas. Di dalam laboratorium bahan-bahan kimia ini harus tersimpan dengan aman karena ada beberapa bahan kimia berbahaya yang sampai menyebabkan ledakan.
            Bahan-bahan kimia yang berbahaya contohnya H2SO4, Na2CO3, HCHO, NaNO3, C2H5OH dan masih banyak lagi. H2SO4 atau biasa disebut asam sulfat, merupakan zat kimia yang dapat menyebabkan korosif atau bersifat merusak sehingga bahan ini tidak boleh digunakan untuk sembarang orang. Bahan kimia lainnya yakni Na2CO3 dikenal dengan nama Natrium Karbonat yang biasanya berbentuk serbuk dengan berat molekul 105,99 gram/mol merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, dan dapat menganggu sistem pernapasan. Bahan kimia lain yakni NaNO3 atau Natrium nitrat yang bersifat berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi seperti luka bakar atau terganggunya sistem pernapasan.
            Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH yang bersifat mudah terbakar, bahan kimia ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar. HCHO merupakan nama lain dari formalin, dalam kehidupan biasanya bahan kimia ini digunakan untuk mengawetkan mayat, sebagai antibakteria, bahan parfum atau salah satu komposisi pupuk urea dan dapat juga digunakan sebagai bahan perekat kayu dalam bidang industri kayu. Formalin bersifat racun yang dapat menyebabkan kematian apabila keracunan bahan kimia ini yang masuk melalui pernapasan, menghirup uap, bau, debu atau penyerapan melalui kulit.
            Bahan kimia yang tidak berbahaya seperti CH3COOH atau asam asetat dapat digunakan sebagai pengatur keasaman pada industri makanan. CCl4 atau karbon tetraklorida merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk pembersih lantai, pelarut lemak, pelarut kotoran dan lain sebagainya. Natrium klorida atau disebut NaCl merupakan bahan kimi yang juga tidak berbahaya yang biasa digunakan untuk garam dapur dan dapat dikonsumsi dalam jumlah yang dibatasi untuk menyuplai tubuh dengan elektrolit dan membantu otot-otot agar rileks. Magnesium sulfat memiliki rumus kimia MgSO4 dapat digunakan sebagai komposisi bahan kecantikan, mengganti magnesium pada pasien yang memiliki kadar magnesium rendah pada tubuh karena penyakit atau obat-obat tertentu. C6H12O6 biasa dikenal dengan sebutan glukosa memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas.


BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan  dari praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.       Alat-alat laboratorium bermacam-macam dan memiliki kegunaanya masing-masing. Pipet ukur digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat. Corong dipakai untuk membantu memasukkan larutan atau cairan ke wadah yang sempit. Spatula ialah sendok panjang dengan ujung datar yang digunakan untuk mengambil serbuk suatu zat atau mengaduk suatu larutan. Penjepit serba guna dipakai untuk menjepit tabung reaksi atau alat lainnya. Gundar tabung digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium yang sulit dibersihkan menggunakan tangan contohnya seperti membersihkan gelas ukur yang diameter gelasnya sempit. Kawat kasa digunakan sebagai alas pada kaki tiga saat akan melakukan pembakaran larutan. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk suatu larutan. Bahan-bahan kimia di laboratorium ada berbagai macam baik yang berbahaya atau yang tidak berbahaya. Bahan yang tidak berbahaya contohnya CH3COOH, NaCl, CCl4, MgSO4, C6H12O6 dan masih banyak lagi sedangkan bahan kimia yang berbahaya diantaranya NaCl, KOH, CH3COOH, HCHO dan lain sebagainya. Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH yang bersifat mudah terbakar, bahan kimia ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar. Bahan kimia yang tidak berbahaya seperti CH3COOH atau asam asetat dapat digunakan sebagai pengatur keasaman pada industri makanan.
2. Praktikan hendaknya memeriksa terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan. Alat-alat gelas dan penggunaanya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apakah memiliki cacat atau rusak. Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analis. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti gelas piala dan erlenmayer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen sintetik.

5.2. Saran

            Disarankan sebaiknya praktikan lebih menyimak dan memperhatikan apa yang menjadi bahan praktikum sehingga dalam melakukan praktikum dapat berjalan dengan baik dan memahami fungsi dari berbagai alat-alat laboratorium ataupun bahan-bahan kimia.

 

DAFTAR PUSTAKA
Maknum D., R. R. H. K. Surtikanti., A. Muhandar., & T. S. Subahar. 2012. Keterampilan Esensial dan Kompetensi Motorik Laboratorium Mahasiswa Calon Guru Biologi Dalam Kegiatan Praktikum Ekologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(2): 141-148. http://journal.unner.ac.id/index.php/jpii Diakses tanggal 14 Maret 2017.

Mursyidi, A. & A. Rohman. 2008. Pengantar Kimia Farmasi Analis Volumetri & Gravimetri. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Rahmiyati, S. 2008. Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium di Madrasah Aliyah Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 9(1).  http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1420/1208 Diakses tanggal 14 Maret 2017.

Utomo, P.M. 2011. Adaptasi pelaksanaan Praktikum Kimia Negara OECD. Makalah ini disampaikan pada kegiatan: “PPM Unggulan berjudul Adaptasi Kurikulum Kimia SMA Bertaraf Internasional terhadap Kurikulum dari Negara OECD” di FMIPA UNY pada tanggal 4 Juni 2011. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/10_praktikum_kimia_OECD.pdf  Diakses tanggal 14 Maret 2017.

Tim Pegajar Mata Kuliah Kimia Dasar. 2017. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.


Komentar